Minggu, 30 November 2008

Sapa bilang software asli mahal????

JAKARTA - Dalam kurun waktu 20 bulan terakhir atau sejak tahun 2006, Business Software Alliance (BSA) Indonesia telah menjadi saksi ahli dalam 108 kasus penggunaan software ilegal atau bajakan. Sejumlah kasus di antaranya telah diputus pengadilan karena terbukti menggunakan sofware ilegal.

"Sebagai saksi ahli, BSA Indonesia dirasakan cukup berperan dalam meluruskan sejumlah perselisihan terkait penggunaan software. Sebab diantara 108 kasus itu ada juga yang tidak cukup bukti menggunakan software bajakan," ujar Perwakilan BSA Indonesia Donny A Sheyoputra, melalui keterangan resminya, Kamis (20/11/2008).

Dalam satu kasus di Jawa Timur misalnya, BSA Indonesia berhasil meluruskan kasus penyitaan sejumlah unit komputer sebuah perusahaan yang diduga menggunakan software tak berlisensi, yang belakangan diketahui menggunakan software open source atau software gratis lainnya.

Donny juga menekankan bahwa tidak semua software asli mahal harganya. Sebaliknya, tidak semua software yang harganya murah pasti dijamin terbebas dari pembajakan. Andal Software Sejahtera yang� menyediakan paket software senilai Rp50 juta hingga 100 juta justru tidak memiliki problem pembajakan.

"Sementara Zahir International, penyedia software lokal lainnya yang menetapkan harga relatif murah antara Rp1 juta hingga 15 juta� justru banyak dibajak," kata Donny.

Sejumlah perusahaan software juga telah menurunkan harga software-nya untuk keperluan pendidikan dan akademik. Bahkan ada penyedia piranti lunak yang memiliki kebijakan memberikan software gratis untuk kepentingan akademisi. Sayangnya justru ketika dilakukan pendekatan, ada pihak yang menyalahgunakan program tersebut untuk kepentingan pribadi.

Donny juga menyebut kasus ketika Zahir International pernah bermaksud memberikan software-nya secara cuma-cuma untuk kalangan akademisi, namun justru ditolak oleh sejumlah oknum agar software tersebut dikenakan harga.

"Sebab dengan diberikan label harga, ini memungkinkan oknum tersebut untuk melakukan mark up," ujarnya.

Jadi, lanjut Donny, kendati telah disediakan sejumlah program software gratis maupun program paket murah, banyak pihak yang justru ingin menikmati keuntungan untuk kepentingan pribadi.

Terkait tingkat pembajakan di Indonesia hingga akhir tahun 2008, Donny belum bisa memberikan angka definitif. Namun ia memprediksi, persentase produk piranti lunak yang dibajak akan turun.

"Setidaknya ini bisa dilihat antara lain dari peningkatan angka penjualan sejumlah produsen piranti lunak yang meningkat signifikan hingga tahun lalu," papar Donny yang kemudian mencontohkan angka peningkatan penjualan 100 persen pada tahun 2007 yang dialami Zahir International.

Sementara itu, perusahaan software yang akan berafiliasi dengan BSA Indonesia dipastikan akan bertambah menjadi lima perusahaan, setelah sebelumnya Zahir International dan Andal Software Sejahtera bergabung dengan BSA Indonesia. (srn)

1 komentar:

tutti frutti mengatakan...

software yg murah justru sering dibajak kemungkinan karena pembajak berpikir bahwa yg keluarin jg perusahaan kecil jg yah?
jd kemiungkinan mereka dituntut atau ditangkap lbh kecil...
sebaliknya oknum pembajak justru takut berurusan dgn software mahal yg dikeluarkan oleh perusaan besar...
tp hal ini ttp harus ditanggulangi donk...jgn merajarela trus...
kasihan perusahaan yg uda susah2 ciptain software kan?!^^

 

Design By:
SkinCorner